Jangan Pergi
Dan di antara kenanganku dan kenanganmu yang hanya berlangsung hitungan bulan,
Terselip beberapa kenangan yang menyenangkan atau pun menyedihkan,
Aku sudah berjuang,
Aku sudah berusaha menunjukkan segalanya padamu,a
Aku lukiskan bagaimana perasaan yang sudah aku dedikasikan untukmu,
Tapi itu mungkin belum cukup untuk membuatmu percaya padaku.
Saat aku memutar kembali segala kenangan tentang kita,
Waktu terasa berjalan begitu cepat,
Kemarin kau berada persis di sebelahku,
Sekarang kau sudah pergi tak tahu kemana,
Kalau seandainya waktu bisa diputar,
Aku ingin hati ini lebih bisa untuk bersabar,
Aku ingin untuk bisa meredam segala ego.
Kalau seandainya kemarin aku tidak memaksakan kehendakku untuk memilikimu,
Mungkin semua tidak akan pernah seperti ini,
Tapi nyatanya aku tidak kuasa menahan segala rasa yang sudah menumpuk di hatiku,
Segala rasa yang memang sudah saatnya untuk diungkapkan,
Walaupun akhirnya aku tak pernah mendapatkan jawaban yang paling aku inginkan.
Aku tak pernah bosan melihat segala kenangan tentang kita,
Melihat segala hal yang kita lakukan bersama,
Memang benar kata orang-orang,
Bahwa masa pendekatan adalah masa paling indah sebelum menjalin sebuah hubungan,
Tapi aku mungkin lebih menyedihkan lagi,
Menjalin hubungan denganmu saja aku tak sempat.
Tiba-tiba aku rindu duduk di sebelahmu,
dan tentu seperti biasanya,
Tanpa spasi dan tanpa jeda,
Aku rindu tentang kita yang sering kali membicarakan hal-hal yang kita suka mapun sebaliknya,
Kita sama-sama belajar membaca masalah dari sudut pandang berbeda,
Menertawakan hal-hal yang sering membuat kita menangis,
“Haha", sekonyol dan sesederhana itu kita”
“Bagimana kabarmu sekarang?”,
Kalau waktu dapat di ulang,
Aku ingin sekali mengulang masa-masa indah itu,
Aku sadar bahwa semua ini terjadi karena kesalahanku,
“Apa kau baik-baik saja disana?”,
Seandainya saat ini kau melihat langit,
Di sana ada banyak doa dariku yang bersemayam untukmu,
Di langit yang kau tatap ada banyak rindu yang aku titip,
Di tanah yang kau pijak, ada rasa sayang yang aku tanamkan.
Aku benar-benar merindukan sosokmu yang dulu,
Rindu dengan segala obrolan sederhana yang menenangkan,
Rindu dengan tawa yang berhasil memecahkan jarak,
Mamun nyatanya sekarang semua berbeda,
Kita menjadi dua orang asing yang sudah tidak saling tanya,
Jangankan untuk saling menanya kabar,
Saling menyapa pun kita tidak.
Kini aku mencoba untuk beranjak dari sebuah titik dimana aku sudah berdedikasi dengan baik,
Namun tidak pernah dihargai,
Munafik sekiranya jika aku tidak berharap lagi padamu di masa yang akan datang,
Mau dan aku tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan,
Sekarang aku harus berjuang kembali,
Jika kemarin aku berjuang untuk menaklukkan perasaanmu,
Maka saat ini aku berjuang untuk melupakan segala tentangmu.
Tidak ada dendam,
Tidak juga ada amarah,
Satu doaku,
Semoga kau bahagia, dan
Tetap baik-baik saja di mana pun kau berada.
“Kelak pada suatu hari nanti, akan aku tuliskan cerita bersamamu,
Bahkan, akan aku bukukan segala tentangmu,
Aku hanya ingin membuktikan ke semua orang, bahwa kau yang telah hilang makna,
Akan menjadi suatu hal yang penuh makna”
Komentar
Posting Komentar