Awal dari Sebuah Kisah
Aku selalu membayangkan,
Bagaimana pertama kali aku bisa mengenalmu,
Di sore hari kala hujan gerimis turun dengan syahdu,
Melalui pancaran sinar bola matamu,
Kau masuk ke dalam hatiku dengan perlahan,
Kemudian mengusik perasaanku,
Hatiku tak pernah bisa mengelak,
Kau terlalu kuat untuk bisa aku tolak,
Kau terlalu indah untuk aku hindari.
Kau seumpama hujan yang membasahi bumi,
Kau menyejukkan jiwaku dengan bulir-bulir kebahagiaan yang kau teteskan,
Kau seumpama lantunan lagu yang berputar di kala senja,
Setiap liriknya mampu mendamaikan hatiku,
Ealaupun pada saat itu, aku sama sekali tidak tahu siapa orang yang sedang mendiami hatimu .
Aku tidak bisa menyembunyikan perasaan ketika sedang berbalas pesan denganmu,
Lagi-lagi ucapan selamat malam mengawali obrolan panjang kita,
Sebuah perbincangan yang tak jarang membuat diriku senyum-senyum sendiri,
Membuat malamku yang gelap, menjadi terang seumpama langit yang di hiasi bintang-bintang,
Aku tenggelam dalam dimensi parasmu yang menenangkan,
Dalam indah senyummu yang mendamaikan,
Aku sedang menunggu saat-saat yang tepat, menunggu setiap balasan darimu, hingga aku menemukan waktu untuk memberitahumu,
Bahwa aku sangat mencintaimu.
Aku tidak pernah sehangat ini di kala malam yang dingin,
Aku tidak pernah sedamai ini tatkala riuh angin sedang bergemuruh,
Aku tidak pernah sesejuk ini di kala panas yang terik,
Aku senang ketika kau dan aku saling bertukar cerita,
Aku senang ketika kau dan aku saling berbagi canda tawa,
Kemudian kau meninggalkanku dalam tidurmu, ,
Kemudian tatkala pagi pesan singkat darimu langsung menghiasi ponselku dengan sebuah pesan permintaan maaf,
”Maaf, tadi malam aku tertidur” ucapmu.
Tidak perlu repot-repot untuk meminta maaf,
Menemani waktu malam mu hingga kau terlelap, sudah menjadi hobi baru bagiku,
Memastikan harimu baik-baik saja, sudah menjadi pekerjaan baru bagiku,
Aku tidak perlu dibayar dengan uang untuk pekerjaanku,
Segala pekerjanku sudah terbayar dengan senyuman sepanjang malam,
Itu tak lain karena kehadiranmu di dalam mimpiku.
Hari ini aku memutuskan untuk mengutarakan perasaanku padamu,
Aku mencoba untuk masuk kedalam relung hatimu melalui jalur yang semestinya,
Mengungkapkan setiap rasa yang aku miliki untukmu,
Menyatakan segala hal tentang apa yang memang harus aku nyatakan,
Mengucapkan segala hal tentang apa yang memang harusnya aku mesti ucapkan
Aku sudah bersiap-siap dengan segala resiko yang akan aku hadapi,
Dengan segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi .
Terluka atau bahagia itu adalah resiko dari mencintai,
Yang tidak enak dari keduanya adalah perasaan yang samar-samar,
Yaitu ketika kau berada di posisi takut terluka,
Namun takut akan ada penyesalan karena tidak pernah mencoba.
Bagaimana pertama kali aku bisa mengenalmu,
Di sore hari kala hujan gerimis turun dengan syahdu,
Melalui pancaran sinar bola matamu,
Kau masuk ke dalam hatiku dengan perlahan,
Kemudian mengusik perasaanku,
Hatiku tak pernah bisa mengelak,
Kau terlalu kuat untuk bisa aku tolak,
Kau terlalu indah untuk aku hindari.
Kau seumpama hujan yang membasahi bumi,
Kau menyejukkan jiwaku dengan bulir-bulir kebahagiaan yang kau teteskan,
Kau seumpama lantunan lagu yang berputar di kala senja,
Setiap liriknya mampu mendamaikan hatiku,
Ealaupun pada saat itu, aku sama sekali tidak tahu siapa orang yang sedang mendiami hatimu .
Aku tidak bisa menyembunyikan perasaan ketika sedang berbalas pesan denganmu,
Lagi-lagi ucapan selamat malam mengawali obrolan panjang kita,
Sebuah perbincangan yang tak jarang membuat diriku senyum-senyum sendiri,
Membuat malamku yang gelap, menjadi terang seumpama langit yang di hiasi bintang-bintang,
Aku tenggelam dalam dimensi parasmu yang menenangkan,
Dalam indah senyummu yang mendamaikan,
Aku sedang menunggu saat-saat yang tepat, menunggu setiap balasan darimu, hingga aku menemukan waktu untuk memberitahumu,
Bahwa aku sangat mencintaimu.
Aku tidak pernah sehangat ini di kala malam yang dingin,
Aku tidak pernah sedamai ini tatkala riuh angin sedang bergemuruh,
Aku tidak pernah sesejuk ini di kala panas yang terik,
Aku senang ketika kau dan aku saling bertukar cerita,
Aku senang ketika kau dan aku saling berbagi canda tawa,
Kemudian kau meninggalkanku dalam tidurmu, ,
Kemudian tatkala pagi pesan singkat darimu langsung menghiasi ponselku dengan sebuah pesan permintaan maaf,
”Maaf, tadi malam aku tertidur” ucapmu.
Tidak perlu repot-repot untuk meminta maaf,
Menemani waktu malam mu hingga kau terlelap, sudah menjadi hobi baru bagiku,
Memastikan harimu baik-baik saja, sudah menjadi pekerjaan baru bagiku,
Aku tidak perlu dibayar dengan uang untuk pekerjaanku,
Segala pekerjanku sudah terbayar dengan senyuman sepanjang malam,
Itu tak lain karena kehadiranmu di dalam mimpiku.
Hari ini aku memutuskan untuk mengutarakan perasaanku padamu,
Aku mencoba untuk masuk kedalam relung hatimu melalui jalur yang semestinya,
Mengungkapkan setiap rasa yang aku miliki untukmu,
Menyatakan segala hal tentang apa yang memang harus aku nyatakan,
Mengucapkan segala hal tentang apa yang memang harusnya aku mesti ucapkan
Aku sudah bersiap-siap dengan segala resiko yang akan aku hadapi,
Dengan segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi .
Terluka atau bahagia itu adalah resiko dari mencintai,
Yang tidak enak dari keduanya adalah perasaan yang samar-samar,
Yaitu ketika kau berada di posisi takut terluka,
Namun takut akan ada penyesalan karena tidak pernah mencoba.
“Menjadi sepasang kekasih berarti menjalani sebuah kisah
Menjalani sebuah kisah harus penuh dengan kasih
Jika tidak ada kasih dalam sebuah kisah
Yang akan dijumpai hanyalah kata pisah”
Komentar
Posting Komentar