Dan, Hatimu pun hancur
Aku agak terkejut, ketika mendengar sebuah kenyataan hatimu telah dihancurkan,
Ada seseorang yang mematahkan hatimu,
Seseorang yang mempora-porandakan jagat rayamu,
Yang membuat kesedihan menjadi akrab denganmu.
Mengeluhah jika kau ingin mengeluh,
Lepaskan segala rasa sakit di hatimu yang membelenggu,
Ternyata di balik ketidakpedulianmu terhadap aku yang mencintaimu,
Kau juga punya perasaan yang sangat rapuh .
Bersedihlah jika kau ingin bersedih,
Lepaskan segala perih yang menusuk di dalam hati,
Tuhan menciptakan kesedihan sebagai pengingat, bahwa hidup tak melulu soal kebahagiaan,
Ternyata di balik kekejamanmu menolakku, kau juga punya sisi lain yang akhirnya ku mengerti.
Aku dapati sebuah kabar bahwa ada seseorang yang menyakitimu,
Kemudian kau tak hentinya menangis terseduh-seduh,
Menangislah jika kau ingin menangis,
Menangislah jika itu bisa meredam amarahmu,
Menangislah jika itu bisa memperbaiki segala rasa kecewamu,
Tuhan menciptakan air mata untuk ditumpahkan, ketika hati tak mampu lagi menahan segala beban.
Aku merenung, orang bodoh seperti apa yang telah membuatmu air matamu jatuh, mata yang sangat ingin sekali aku jaga dari segala tangisan,
Orang bodoh seperti apa yang menggoreskan luka di hatimu, hati yang sangat sekali ingin aku lindungi dari segala luka.
Kau yang kuyakini sebagai gadis baik idaman banyak lelaki,
Ternyata masih ada saja laki-laki yang tega membuatmu menangis,
Kalau saja aku yang berada di posisi lelaki itu,
Tidak akan aku biarkan sedikit pun air mata kesedihan tumpah dari matamu,
Tidak akan kubiarkan sedikit pun matamu lebam karena tangis kesedihan,
Tidak akan kubiarkan sedikit pun luka merobek hatimu,
Kalau saja aku diberikan kesempatan untuk menjaganya, akan kujaga dengan sebaik-baiknya,
Namun kau tak pernah memperkenankanku untuk menjaganya.
Kau menangis terseduh-seduh, karena ada seseorang lelaki yang telah menduakan cintamu,
Lelaki yang dengan tega membagi cinta untukmu,
Aku tidak bisa berbuat banyak, kau dan aku sekarang terlalu jauh berjarak, kau menjauh dengan alasan yang tidak pernah aku ketahui,
Kau pergi sesukamu tanpa menghiraukanku,
Tanpa memperdulikanku segala hal yang telah terjadi padaku, hal yang lantas membuatku secara sadar untuk menjauh darimu.
Namun kau tidak usah khawatir,
Sejak awal aku sudah mengenalmu sebagai seorang wanita yang kuat dengan segala macam keadaan,
Semua yang terjadi akan berlalu, jika kebahagiaan kau bersama nya saja bisa berakhir, hal yang sama juga berlaku dengan kekecewaanmu,
Semua keseidhan akan berakhir jika sudah tiba waktunya.
Sudahlah hentikan tangismu,
Kau tidak boleh terpuruk terlalu lama,
Laki-laki yang telah mengkhiatimu tidak pantas untuk kau tangisi,
Kau hanya perlu percaya, bahwa kau akan sembuh seperti sedia kala jika waktunya tiba,
Tidak pernah mudah sembuh dari luka, tidak pernah mudah bukan berarti tidak bisa.
Namun, kau harus percaya bahwa semua akan kembali seperti sedia kala,
Biarkan waktu dan semesta yang bekerja, sebuah luka yang tercipta butuh waktu untuk membuatnya sembuh kembali,
Kita butuh waktu untuk berkabung ketika dilanda musibah,
Kita pernah mengalami sakit pada waktu-waktu sebelumnya,
Kemudian akhirnya waktu membawa kita kembali sembuh dengan sendirinya.
Kau hanya harus bersahabat dengan waktu,
Menikmati setiap detiknya, menikmati setiap menitnya, menjalani setiap prosesnya,
Berharap ia dengan akrab menemani hingga tiba kesembuhanmu,
Kau juga harus bersahabat dengan obat yang bernama kesendirian,
Ketika sakit kau butuh banyak waktu untuk merenung,
Butuh banyak waktu untuk berfikir, butuh banyak waktu untuk menyadari tentang apa yang membuatmu terluka,
Tentang apa yang membuatmu merasa bersedih.
Boleh jadi segala kesedihan yang sedang kau rasakan adalah jalan untuk menuju kebahagiaan yang baru,
Boleh jadi tuhan sedang menunjukkan jalan untukmu menemukan seseorang yang benar-benar layak untuk menjagamu.
Setelah melewati fase itu semua,
Kau akan sembuh seperti sedia kala,
Menikmati hidupmu seperti biasanya,
Kau akan bertemu dengan orang baru yang akan menghiasi hari-harimu,
Dan aku masih saja beharap bahwa lelaki itu adalah aku.
Semoga kau baik-baik saja
“Kadang aku bertanya-tanya dengan diriku sendiri, alasan mengapa aku berjuang begitu keras untuk memperjuangkanmu,
Apakah karena rasa sayngku padamu yang begitu besar? Ataukah karena keegoisanku yang ingin menjadi pahlawan untukmu?
Yang pasti aku hanya ingin melihat kau bahagia bagaimanapun keadaanmu”
Komentar
Posting Komentar