Aku, yang kembali Bertahan Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, Aku ingin minum secangkir kopi, dan tenggelam dalam lamunan, Meresapi alunan musik yang menguasai, Kulihat kau berada balik awan, hingga aku tersadar bahwa itu hanyalah bayanganmu, Segitu dalam kah rasa rinduku padamu? Hingga segala pikiran tentangmu masih saja menguasai, Segera ku hirup kopi yang tergeletak di atas meja, Menikmati setiap rasa yang ada di dalamnya. Harusnya aku pergi, bukan malah memaafkanmu lagi, Harusnya aku tinggalkanmu sendiri disini, bukan justru malah kembali untuk peduli, Haruskah aku berada dalam kondisi seperti ini selamanya? Bersikap baik dengan orang yang telah membuat hatiku cabik? Bersikap peduli dengan seseorang yang hampir saja membuatku mati? Namun waktu tidak mampu menyusutkan rasaku, ia masih tersedia untukmu, Salah seorang teman pernah berkata, bahwa menunggu seseorang yang telah menyakiti kita bukan berarti bodoh, Itu hanya soal teguh pendirian, karena sekuat ap