Mengenang
Hati manusia adalah ladang kenangan,
Dan dalam mengenang kadang kala air mata jatuh menggenang,
Dalam mengenang kita seringkali tenggelam dalam bayang-bayang,
Adalah sebuah hal yang normal, kau boleh saja untuk mengenang kapan pun kau mau, tapi kau tidak boleh berharap semua yang kau kenang akan terjadi seperti sedia kala,
Mengenang tidak harus selalu diiringi dengan harapan, harapan segala kenangan yang terlewati akan kembali terulang.
Kau boleh saja mengenang bagaimana pertama kali kau berkenalan dengan orang yang kau sukai, hingga rasa yang berwarna merah jambu itu terlukis di dalam hati, e
Mengenang bagaimana kau menggandeng tangan nya tatkala berjalan di tengah ramainya kota, kemudian menghabiskan waktu berdua melihat senja.
Namun bagaimana pun kau tidak boleh berlarut-larut mengenang sesuatu yang tidak bisa diulang,
Hidupmu harus terus berlanjut, hari-harimu mesti tetap berjalan, melewati rangkaian perisitwa dalam hidup seperti sedia kala,
Mungkin akan sangat menyakitkan dikhianti oleh seseorang yang sangat kita cintai,
Akan sangat menyedihkan, kehilangan seseorang yang telah lama menemani hari-hari,
Mungkin kau belum atau akan menyadari, bahwa seseorang yang telah menyakitimu, tidak pantas untuk kau tangisi,
Bahwa kehilangan bukanlah akhir dari segala-galanya.
Akan ada seseorang yang tepat,
Untuk kemudian datang menghapus air matamu, menyembuhkan lukamu, mengukir senyum di bibirmu, mewarnai hari-harimu,
Ketahuilah bahwa ada banyak orang di luar sana yang ingin mengenggam tanganmu, disaat dia melepaskan gengamanmu,
Ada banyak orang diluar sana yang menyiapkan pundaknya, untuk kau jadikan tempat merebah ketika lelah.
Mengikhlaskan segala sesuatu yang tidak diperuntukkan untuk kita sudah pasti akan menjadi suatu hal yang dirasa berat,
Namun menjelma menjadi seseorang yang mengutuk segala jalan hidup yang telah terjadi juga tidak akan membuat suasana menjadi lebih baik,
Mulailah berdamai dengan rasa kecewa yang sekarang tengah menghiasi.
Melupakan bukanlah suatu hal yang sulit untukmu,
Menemukan penggantinya adalah suatu hal yang pasti terjadi, ini hanya soal waktu,
Jangan sia-siakan waktumu untuk menanti seseorang yang telah menyakiti ,
Kita tidak pernah tahu hati seseorang,
Seperti halnya kita yang tidak pernah tahu apakah selamanya terang menerpa atau gelap menyelimuti,
Kita tidak pernah tahu sampai sebatas mana cinta yang kita miliki tidak akan dikhianati.
Waktumu dengan nya telah selesai,
Sekarang ia sudah menemui kebahagiaan baru dari seseorang yang bukan lagi dirimu,
Tugas kau bersamanya sudah selesai tatkala ia berhenti mencintaimu dan menduakanmu,
Hal yang semestinya kau lakukan juga terhadapnya,
Ada banyak di luar sana, seseorang yang bersedia menjadi tempat mengadu dari segala keluh kesahmu.
Kau bisa memberi kesempatan kepada orang lain untuk menitipkan hati, untuk membahagiakanmu,
Kau tidak akan pernah tahu jika kau tidak pernah mencoba,
Dan berusaha untuk merasakan kebahagiaan kembali itu adalah hal yang harus kau lakukan ketika sedih.
Sekarang tidurlah, mimpi sudah menunggumu,
Meski mata mampu menopang lelah, tapi hati butuh waktu untuk berbenah, menata puing hati yang telah retak,
Karena esok hari masih ada fajar yang harus kau sambut dengan senyum berbinar,
Saat sendiri terasa menyedihkan bagimu, aku harap kau sadar,
Bahwa aku disini berharap masih bisa bernapas dan terjaga hingga larut malam, hanya untuk memastikan bahwa kau baik-baik saja,
Wlaupun hanya bisa melihatmu dari kejauhan.
Dengarlah, disini aku selalu bersedia untuk menjadi seseorang yang meredakan tangismu,
Datanglah kapan pun kau mau, pintu untukmu masih kubuka selalu,
Aku tidak ingin kesedihan menjadi penghias di hari-harimu,
Tidak usah diingat kembali apa yang telah kau perbuat di masa lalu,
Aku sudah melupakan setiap perlakuan buruk yang kau lakukan padaku.
Merindukan seseorang yang tidak pernah merindukanmu adalah sebuah keniscayaan,
Aku selalu percaya dan menyadari tentang itu semua,
Namun bodohnya,
Kita seringkali tenggelam dalam kenangan yang membawa kita pada sebuah kerinduan”
Komentar
Posting Komentar