Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Tiga Puluh Tujuh

KesalahPahaman Ada beberapa cara semesta untuk memisahkan seseorang dengan seseorang lain yang disukainya,  bisa karena kesalahan yang diperbuat oleh diri sendiri, atau bisa juga karena orang lain yang tidak menyukai kebahagiaan yang kita miliki, Dan aku sedang berada pada kalimat yang kedua. Belum lama aku dapatkan keteraturan yang membuat hari-hariku berwarna, Sudah dihancurkan oleh seseorang yang aku sendiri tidak tahu bagaimana rupanya, Hampir saja aku dapatkan sesuatu yang sudah aku idam-idamkan, Namun sudah dihempaskan oleh seseorang yang tidak tahu bagaimana lelahnya aku memperjuangkan, Sudah banyak jalan terjal yang aku lewati untuk merengkuh kebahagiaan, Namun ketika hampir tiba pada waktunya, aku terjegal oleh seseorang yang ingin sekali melihat aku gagal. Kala itu di tengah hiruk pikuk pagelaran sebuah acara, Kau mendengarkan sebuah perbincangan yang menusuk hatimu, Perbincangan antara dua orang yang sebenarnya tidak pernah benar-benar tahu tentang duniaku,

Tiga Puluh Enam

Malaikat Tanpa Sayap Suatu ketika aku pernah meminta izin padamu, agar diperkenankan untuk mengunjungi rumahmu, Namun kau menolak karena alasan tidak pernah menerima tamu laki-laki sebelumnya, Aku takjub dan memaklumi tentang hal itu. Tapi aku mencari cara lain, untuk bisa mengucapkan suatu hal pada orang yang telah menghadirkanmu untukku, Aku meminta nomor ponsel ibu mu, Hal yang lantas membuatmu bertanya "Untuk apa?” “Aku ingin berterima kasih padanya karena telah menghadirkanmu ke muka bumi” jawabku Dihadapanku, pipimu mendadak merah merona, dan senyuman terlukiskan di bibirmu, Kau kelihatan malu, tapi kuyakin kau suka dengan ucapanku. Kenapa hanya ibu ? Kenapa tidak ayah ? Aku tersenyum, ketika mendengarkan pertanyaan yang keluar dari mulutmu, Kenapa selalu ibu, karena ibu adalah surga yang nyata, ia memberikan segala hal yang kau mau, tanpa ibu kau tidak akan pernah bisa hadir dan menghirup udara segar di muka bumi. Tidak ada orang yang lebih hebat

Tiga puluh lima

Surat Kedua Jangan bertanya-tanya lagi tentang arti dari perhatianku, Tidak usah menerka tentang apa yang tersirat dari segala sikapku. Teruntuk dirimu, Dengarkanlah segala ucapanku. Aku menyukaimu dari setiap tawamu yang hadir karenaku. Aku menyukaimu dari senyumanmu yang tecipta karenaku. Aku menyukaimu tatkala mataku melihatmu, Dan kau pun membalasnya dengan sungguh-sungguh. Aku menyukaimu dari segala sedihmu yang selesai karenaku. Aku menyukai setiap tingkah lakumu yang menciptakan tawaku. Aku menyukai setiap waktu yang kuhabiskan berdua denganmu. Aku menyukai setiap ucapanmu yang membangun semangatku. Aku menyukai caramu membantuku menyelesaikan sebuah masalah. Aku menyukai caramu membangkitkanku dari kesedihan. Aku menyukai banyak hal darimu, mulai dari hal kecil hingga sesuatu hal yang tidak bisa terdefinisikan. Aku tidak pernah bermaksud kembali mengusikmu, Aku hanya ingin menyelesaikan kesedihanmu. Aku tidak pernah bermaksud mengganggu setiap

Tiga Puluh Empat

Sebuah pengantar Semenjak kepergianmu kala itu, Aku tahu semesta akan membawa kau kembali, Aku yakin karena merasakan suatu hal yang beda darimu. Kau tidak sama dengan wanita lain ,seperti yang sebelumnya aku kenali, Kau senantiasa menarikku, dengan harapan-harapan yang selalu aku percaya menjadi penghantarku ke hadapanmu, Walaupun sempat kau permainkan dengan teganya, Itu tidak mampu membuatku berhenti begitu saja. Aku sangat memahami bahwa segala hal yang aku jalani tidak akan pernah mudah, Namun tidak pernah membuatku menyerah begitu saja, Aku senantiasa berusaha dan menyerahkan semuanya pada waktu, Entah ia akan menjadikan kau sebagai masa depanku, Atau hanya menjadikan kau bagian dari masa lalu. Mungkin hanya bintang yang tahu kemana kita akan melangkahkan semua ini, Jangan tanya hujan yang tidak tahu kemana arahnya, Mungkin hanya bulan yang tahu akan berakhir dimana segala perjuangan ini, Jangan tanya pelangi yang tidak tahu apa-apa tentang hal ini, Aku

Tiga Puluh Tiga

Dia, yang kembali datang Terkadang segala hal yang sudah direncanakan, tidak pernah menjadi kenyataan, Bukan karena lalai dalam menjalankan, Namun karena ada campur tangan semesta yang akhirnya berhak menentukan, Banyak sekali hal yang tidak di duga datang menghampiri, Kedatangan seseorang yang tidak pernah diharapkan salah satunya. Aku kembali kedatanganya, Seorang gadis yang berhasil menyembuhkanku dari segala luka, Seorang gadis yang membantuku bangkit dari patah hati hebat setelah peristiwa penolakanmu, Aku dan dia pernah sama-sama berkomitmen untuk saling membantu dalam menyembuhkan luka, saling menguatkan dari segala rasa rasa kecewa yang ada. Hingga waktu membawaku pada kesembuhan, Kesembuhan yang bukan seutuhnya karena dia, Tapi karena kau yang telah hadir kembali di hidupku, Sementara ia masih sama seperti sedia kala, terus berlarut dalam kesedihan, belum bisa sembuh seutuhnya. Aku mencoba untuk menolak kehadirannya, Aku tidak ingin terjadi kesalahpaha

Tiga Puluh Dua

Untuk yang kedua kalinya Aku ingin berterima kasih pada semesta, Untuk harapan yang menjadi kenyataan, Ia dengan konspirasinya menciptakan sebuah pertemuan kembali denganmu, Sebuah keinginan yang sudah lama aku nantikan, Apakah semesta mempertemukan kita kembali hanya untuk membantumu menjadi seseorang yang lebih baik lagi? Kemudian kembali pergi? Atau semesta mempertemukan kita untuk menyatu selamanya? Akhirnya aku merasakan lagi, Hari dimana aku bisa dengan leluasa menatap matamu, Setiap waktu tanpa seorang pun yang tahu, Aku bisa merasakan lagi, Betapa hangatnya komunikasi yang kita lakukan, tanpa dibatasi oleh tekonologi, kita berbicara tentang cinta, Tentang segala hal yang menyenangkan hati. Jangan bersedih lagi, Tidak usah pikirkan orang yang membicarkan keburukanmu, Setiap orang punya penilaian tersendiri untukmu, Kau hanya perlu bersabar menghadapi segala cacian yang datang, Segala umpatan dari nada-nada sumbang. Kau harus

Tiga Puluh Satu

Kau Hari esok adalah hari yang tidak pernah aku bayangkan akan terjadi lagi sebelumya, Kau yang telah pergi dari hidupku tatkala aku sedang cinta-cintanya, Kau yang telah menghilang tanpa permisi, Hadir kembali dengan cara yang tidak pernah aku duga-duga, membawa kesejukan yang telah hilang sejak lama. Semesta akan kembali mempertemukanku denganmu, Debar dalam dada tidak bisa aku hindari, Pikiran dalam kepala terus berputar tidak kenal henti, Memikirkan tentang aku yang harus bersikap seperti apa dihadapanmu, Aku tidak tahu seperti apa yang akan terjadi ketika kita bertemu nanti, Sudah terlalu lama kita tidak menjalin komunikasi, Selepas perpisahan yang tidak aku sepakati, aku tidak pernah melihatmu lagi, Hingga waktu membawamu kembali, besok untuk pertama kalinya mataku akan menatapmu begitu dekat, begitu lekat dan tanpa sekat. Rupa-rupanya tidak ada yang berubah dari dirimu, Kau masih saja seperti kau yang dulu, tetap dingin, tetap seperti kau yang dulu, Seseora

Tiga Puluh

Perempuan penikmat senja Senja hari ini menjadi sebuah fenomena yang tidak biasa, Saat warna langit semakin menguning, Bumi justru semakin diguyur rintik-rintik pembawa kenangan, Kau dan senja hampir sama, sesuatu yang sudah aku tunggu dengan lama, kemudian menghilang tanpa makna, hingga akhirnya kembali lagi dengan sinar nya. Untuk perempuan penikmat senja, kau adalah bagian tebaik yang datang ketika harapku hampir habis, Kau adalah sebuah jawaban dari harapan yang akhirnya datang, Kehadiranmu membawa oksigen saat aku hampir merasa hidupku telah berakhir. Untuk perempuan penikmat senja, waktu tidak pernah merubahmu, Kau selalu datang ketika aku sudah sangat lelah, dan hampir mengangkat bendera putih tanda menyerah, Selayaknya tanaman yang diguyur hujan pada musim kemarau, kau membuat rasa ini tumbuh kembali. Untuk perempuan penikmat senja, dari segala hal istimewa yang ada pada dirimu, Aku harus menghadapi sebuah kenyatan, bahwa kau hanyalah imajinasi yang tidak p

Dua Puluh Sembilan

Kau, yang membuatku menunggu Aku tidak pernah tahu akan sampai kapan menunggumu, Aku tidak pernah tahu akan sampai kapan menantimu, Aku tidak pernah bisa menebak, sampai kapan aku bisa bertahan untuk menunggu jawaban atas segala tanda tanya yang ada pada dirimu, Aku tidak pernah bisa memastikan, sekuat apa aku mampu bertahan untuk mendapatkan sebuah kepastian darimu, Yang aku tahu, menunggumu adalah satu-satunya cara yang bisa aku lakukan untuk merengkuhmu. Beberapa orang beranggapan bahwa menunggu adalah hal yang paling membosankan, Apalagi jika harus menunggu seseorang yang kau sendiri saja tidak tahu apakah ia akan datang menemuimu, atau malah sama sekali tidak pernah memperdulikanmu, Namun aku tidak ingin seperti kebanyakan orang, yang tidak sabar dalam menunggu, Aku akan menunggumu dengan sabar, hingga waktu yang aku nantikan itu datang. Pada suatu ketika aku pernah menunggu kabar darimu hingga larut malam, Namun yang aku dapatkan hanyalah kesia-siaan, Segala ha

Dua Puluh Delapan

Memutuskan Aku masih belum percaya pada diriku sendiri, Aku pikir akan berhasil melupakanmu setelah kedatangan orang baru, Aku pikir kau akan terhapuskan tatkala kita sudah tidak bertegur sapa, Tapi nyatanya aku tidak pernah benar-benar bisa melupakanmu, Setiap hari kenangan tentangmu tidak pernah berhenti berputar di dimensi otakku. Aku tidak pernah menduga akan memperjuangkan hatimu lagi, seseorang yang pernah pergi tanpa permisi, Aku tidak pernah membayangkan akan mencintaimu lagi, seseorang yang telah dengan tega nya menyakiti hati, Aku pikir semua akan berakhir setelah kau pergi tanpa kabar, Aku pikir kau tidak akan lagi hadir, ternyata hingga saat ini aku tidak pernah bisa untuk pergi mencari pengganti. Kehadiran kau kembali menjadi alasan yang membuatku tak lagi menghiraukan dia, Kepulanganmu  membuat ia tak lagi berarti, Rasa cinta teramat dalam padamu lah yang membuatku tidak menghiraukannya, Dia yang menyembuhkan ketika aku sedang terluka, malah aku lukai