Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Merengkuh luka

Ada satu hal yang seringkali menjadi alasanmu untuk tetap bertahan. Adalah penasaran. Keingintahuanmu tentang ujung dari banyak perjalanan yang tampak tidak tahu arah. Barangkali rasa percaya dirimu terlalu tinggi, Berharap dia akan sedikit berubah melalui tingkah dan sikap baik yang kau persembahkan. Doa-doa yang kau panjatkan di sepertiga malam yang kelam, terarah pada seseorang yang ternyata kelak akan meninggalkanmu pelan-pelan. Kau terlalu yakin kalau batu yang keras akan runtuh jika terus-terusan digerus air, namun sampai kapan air matamu akan jatuh untuk mewujudkan itu semua ? sampai matamu lebam ? Hanya karena terlalu fokus kepada batu, kau lupa di sekitarmu ada banyak tanaman yang lebih siap menerimamu. Kau memang kuat atau hanya pura-pura kuat ketika luka, harusnya satu dua kali luka sudah cukup untuk kau berhenti dan tidak lagi memaksa. Kau menjadi buta, padahal yang ia beri hanya sebatas kata-kata, tak ada perasaan di dalamnya, melainkan penolakan-penolakan yang memenuhi d

Rainjani

(Duka, setelah musim semi).  Mudah sekali membuat dua orang  berjanji, tapi ternyata yang lebih muda itu adalah “Mengingkari”. Perjalanan panjang sudah kita tempuh, siang dan malam, dingin dan panas, cerah dan hujan.  Aku fikir itu akan cukup untuk kita jadikan pelajaran dan bekal sebagai sebuah rencana hidup ke depan, tapi aku lupa menyajikan satu hal, yaitu ketidakpastian.  Kau rupanya lebih senang mengenggam mawar yang tumbuh diantara semak belukar, daripada kaktus yang tumbuh gersang di padang pasir. Bukankah yang terlihat itu lebih menjanjikan ketimbang sesuatu yang tidak terlihat ? tapi rupanya kau berbeda. Kutampilkan segala hal yang ada pada diriku, mulai dari kelebihan hingga kekurangan, tak satupun hal yang aku coba untuk sembunyikan. Karena bagiku sendiri hidup adalah soal penerimaan. Tapi ternyata tidak cukup untuk seorang penjelajah seperti kau. Kau hampiri banyak hati untuk memastikan bahwa (aku) layak untuk diganti.  Kau ingat ? saat kita saling mengenggam tangan di anta