Untuk yang kedua kalinya
Aku ingin berterima kasih pada semesta,
Untuk harapan yang menjadi kenyataan,
Ia dengan konspirasinya menciptakan sebuah pertemuan kembali denganmu,
Sebuah keinginan yang sudah lama aku nantikan,
Apakah semesta mempertemukan kita kembali hanya untuk membantumu menjadi seseorang yang lebih baik lagi?
Kemudian kembali pergi?
Atau semesta mempertemukan kita untuk menyatu selamanya?
Akhirnya aku merasakan lagi,
Hari dimana aku bisa dengan leluasa menatap matamu,
Setiap waktu tanpa seorang pun yang tahu,
Aku bisa merasakan lagi,
Betapa hangatnya komunikasi yang kita lakukan, tanpa dibatasi oleh tekonologi, kita berbicara tentang cinta,
Tentang segala hal yang menyenangkan hati.
Jangan bersedih lagi,
Tidak usah pikirkan orang yang membicarkan keburukanmu,
Setiap orang punya penilaian tersendiri untukmu,
Kau hanya perlu bersabar menghadapi segala cacian yang datang,
Segala umpatan dari nada-nada sumbang.
Kau harus tetap melanjutkan hidup seperti biasanya,
Tanpa peduli orang yang tidak suka padamu,
Sekuat apapun orang-orang membicarakan keburukanmu,
Suatu saat nanti waktu akan menjawab segalanya,
Siapa yang benar dan siapa yang salah,
Tidak usah khawatir atas semuanya, jika memang kau adalah orang yang baik,
Kau akan tetap dianggap baik sekeras apapun usaha orang lain untuk menjatuhkanmu.
“Ini minum dulu”
Segelas coklat hangat yang mungkin akan memperbaiki suasana hatimu,
Sore ini aku berhasil mewujudkan keinginanku, untuk mengajakmu mendaki salah satu bukit di sudut kota,
Aku ingin kita sama-sama menikmati senja yang tenggelam berwarna kemerahan,
Kemudian larut dalam suasana yang menenangkan.
Kau tidak seharusnya berlarut dalam kesedihan,
Orang lain tidak tahu tentang hidupmu,
Tidak usah bersedih ketika banyak orang yang berasumsi buruk tentangmu,
Beberapa orang memang seperti itu,
Melakukan sesuatu sesukanya,
Tanpa pernah memikirkan efek dan dampak buruk kedepan nya.
Ini hidupmu, hanya kau yang tahu apa yang harus kau lakukan untuk kebahagiaanmu,
Mutiara akan tetap bersinar,
Bahkan ketika berada dalam lumpur paling pekat sekalipun,
Kemudian kau tersenyum atas segala upaya yang aku lakukan, yang membuatku juga tersenyum,
Amu senang berhasil mengembalikan senyum di wajahmu.
Aku ingin kau menjadi gadis yang ceria kembali seperti sedia kala,
Aku ingin kau menjadi gadis yang tetap gembira,
Bahkan saat orang lain diluar sana menyakitimu,
Aku rindu melihat tingkah kekanakanmu yang selalu membuatku tersenyum tiap kali melihatnya,
Aku rindu menatap matamu secara diam-diam,
Kemudian ketika kau melihat tingkahku, aku langsung mengalihkan pandanganku dan bersikap seakan tidak terjadi apa-apa.
Ini adalah kali pertemuan pertama,
Setelah sekian lama kita tidak bertegur sapa,
Setelah sekian lama kita tidak bertanya kabar,
Kau makin cantik saja, matamu tetap indah seperti yang aku lihat sejak awal kita bertemu,
Ia tidak pernah berhenti memancarkan sinarnya,
Hal yang tidak jauh berbeda dengan senyummu, yang selalu mampu mewarnai hariku,
Pun juga setiap tawa yang keluar dari mulutmu, selalu berhasil membuatku merasa berbunga-bunga.
Aku selalu senang jika kau menjadikanku tempat mengadu,
Aku bahagia jika kau menjadikanku seseorang yang mengajarkanmu untuk bisa kembali tertawa,
Aku lega jika bisa membuatmu seperti sedia kala,
Aku senang jika bisa menjadi tempat bercerita atas keluh kesahmu dan membantu menghilangkanya,
Aku kembali menemukan hobi lamaku yang sempat hilang dibunuh waktu,
Menjalani sesuatu yang sudah lama tak kulakukan.
Perjalanan kali ini merubah banyak pandangan tentangmu,
Perasaanku bersemi kembali,
Seperti bunga yang kembali mekar setelah lama layu tak mendapatkan sinar matahari,
Kau mengucapkan terima kasih kepadaku karena sudah membantumu meredakan luka,
Aku menolaknya,
Tidak usah berterima kasih jawabku,
Aku yang harus berterima kasih, karena telah membuatku merasa hidup kembali.
Lalu kita melakukan perundingan,
Bagaimana kalau kita sama-sama berterima kasih saja?
Namun aku menolaknya,
Kau tetap bertanya dan aku tetap menolak,
Kemudian kau bertanya kembali sambil tersenyum dihadapanku,
Amu menjadi tak kuasa untuk menolaknya lagi,
Sehingga menyetujui tawaranmu.
Hingga akhirnya sore itu ditandai dengan kita yang berhasil menyelesaikan perundingan,
Untuk akhirnya sama-sama mengucapkan terima kasih,
Semua terlihat lucu dan kita sama-sama tertawa di bawah langit yang sama.
“Sekuat mungkin aku bertahan untuk tidak menyerah dikalahkan oleh keadaaan,
walaupun hingga kini kau belum menjadi kepunyaanku,
Aku selalu berharap suatu saat nanti kau akan mengerti,
Bahwa hanya aku yang benar-benar mencintaimu dengan sepenuh hati”
Komentar
Posting Komentar