Kau, yang membuatku menunggu
Aku tidak pernah tahu akan sampai kapan menunggumu,
Aku tidak pernah tahu akan sampai kapan menantimu,
Aku tidak pernah bisa menebak, sampai kapan aku bisa bertahan untuk menunggu jawaban atas segala tanda tanya yang ada pada dirimu,
Aku tidak pernah bisa memastikan, sekuat apa aku mampu bertahan untuk mendapatkan sebuah kepastian darimu,
Yang aku tahu, menunggumu adalah satu-satunya cara yang bisa aku lakukan untuk merengkuhmu.
Beberapa orang beranggapan bahwa menunggu adalah hal yang paling membosankan,
Apalagi jika harus menunggu seseorang yang kau sendiri saja tidak tahu apakah ia akan datang menemuimu, atau malah sama sekali tidak pernah memperdulikanmu,
Namun aku tidak ingin seperti kebanyakan orang, yang tidak sabar dalam menunggu,
Aku akan menunggumu dengan sabar, hingga waktu yang aku nantikan itu datang.
Pada suatu ketika aku pernah menunggu kabar darimu hingga larut malam,
Namun yang aku dapatkan hanyalah kesia-siaan,
Segala hal baik yang aku lakukan sering kali tidak terbalaskan dengan baik,
Biarlah resiko dari mencintai adalah harus siap disakiti berkali-kali,
Resiko dari menyanyangi adalah harus siap di kecewakan,
Beberapa hari terakhir aku menemuimu dalam pesan singkat yang aku kirimkan,
Walaupun pada akhirnya titik kecil berwarna hijau di sudut ponselku tak juga berkedip,
Dering telepon yang kuatur khusus jika ada panggilan darimu tak kunjung berbunyi,
Sampai hilang debar, panggilan darimu tak juga terdengar,
Dan pesan yang kuharapkan berbalas tak kunjung mendapat kabar.
Lantas apakah aku harus marah padamu?
Jika boleh sebenarnya aku ingin sekali untuk mencoba berpura-pura marah, agar kau datang untuk kemudian meminta maaf padaku,
Aku ingin sekali bersungut-sungut karena suatu hal, untuk kemudian kau datang membujukku,
Tapi memangnya aku siapa?
Dan pada kenyataanya untuk saat ini aku bukanlah siapa-siapa dalam hidupmu,
Au hanyalah orang yang datang sebagai penawar luka atas rasa sakitmu,
Seseorang yang mencoba untuk menghadirkan tawa ketika kau dirundung duka,
Dan membantu untuk mewarnai harimu tatkala kau merasa hampa.
Banyak orang yang bertanya kenapa aku bisa kuat bertahan dengan keadaan ini,
Baiklah, aku akan menjawabnya dengan jawaban paling sederhana,
Alasan yang pertama karena ia adalah sumber dari segala bahagiaku tercipta, walau pada kenyataan nya, ia terkadang juga menjadi sumber dari sakit hatiku,
Alasan yang kedua, karena aku punya keyakinan bahwa ia akan menjadi milikku, sebuah keyakinan yang kadang membuatku sulit percaya, tapi semua memang seperti itu adanya.
Kalaupun besok atau entah kapan kau ternyata menyakiti aku lagi,
Dan aku sudah tidak kuat lagi untuk menahan segala rasa perih,
Aku hanya perlu menjatuhkan air mata dan menghilangkan segala rasa sakit yang membelenggu dalam dada,
Aku bertertima kasih sekali pada sang pencipta karena diberikan karunia air mata yang mampu melegakan ketika dadaku terasa sesak,
Menangisi seseorang bukan sebuah kebodohan, karena setiap air mata yang jatuh adalah air mata keikhlasan,
Menjatuhkan air mata juga bukan sebuah hal yang menandakan kau lemah.
Tuhan merancang semua organ tubuh dengan fungsinya sendiri,
Air mata tercipta memang untuk ditumpahkan, ketika kau sudah tidak sanggup lagi menahan segala luka,
Air mata diciptakan untuk menghapus segala rasa perih yang ada,
Air mata bisa mewakili kata-kata, ketika mulut tidak mampu lagi untuk bicara,
Aku tidak akan pernah memintamu untuk menghargai kehadiranku,
Karena kalau memang kehadiranku berharga, kau pasti punya cara tersendiri untuk menyikapinya,
Aku tidak pernah memaksamu untuk membalas segala perlakuan yang sudah aku lakukan untukmu, karena segala yang aku lakukan tulus untukmu.
Semua kewarasanku terasa hilang saat sedang mencintaimu,
Biarlah aku menikmati segala perjalanan ini, mengikuti setiap langkah kau yang kau bawa kesana kemari, langkah yang kau jerumuskan dalam suasana yang tak menentu,
Pada saaatnya tiba nanti,
Pada saat aku sudah tidak kuasa menahan lelah, mungkin aku akan mati sendiri dalam kesia-siaan, atau mungkin aku akan menjadi orang gila yang terlalu lama menunggu tanpa sebuah kepastian
“Meski kita pernah terpisah,
Meski proses yang kita lalui tidak begitu indah,
Semoga itu bukanlah menjadi suatu penghalang agar kita bisa terus bersama”
Komentar
Posting Komentar