Mencoba Beradaptasi
Kurasa aku telah jatuh cinta padamu,
Berulang kali aku mencoba untuk menyingkirkan segala tentangmu dari pikiranku,
Namun berulang kali pula pikiranku menolaknya,
Sekeras mungkin aku mencoba untuk tidak mengizinkan kau hadir di dalam hatiku,
Sekeras mungkin aku mencoba untuk tidak mengizinkan kau hadir di dalam hatiku,
Namun sekeras itu pula hatiku menolaknya,
Kau terlalu kuat untuk aku kalahkan,
Kau sudah masuk dalam relung hati yang paling dalam,
Biarlah kalau begitu, aku akan menikmati nya dengan senang.
Aku tak pernah menyangka jika aku akan terjebak dalam perasaan yang tumbuh begitu cepat,
Awalnya ku pikir pertemuan kita akan berakhir setelah kau pulang kerumah, dan aku kembali terjebak dalam rutinitasku,
Awalnya ku pikir pertemuan kita akan berakhir setelah kau pulang kerumah, dan aku kembali terjebak dalam rutinitasku,
Namun aku merasakan ada sesuatu yang berbeda, ada sesuatu yang hadir di dalam jiwa,
Terasa begitu damai dan sangat menenangkan,
Hingga melahirkan sebuah rasa yang tak bernama,
Aku ingin diberi kesempatan untuk bisa merengkuh hatimu,
Aku ingin diberi kesempatan untuk bisa merengkuh hatimu,
Jika nantinya kau izinkan,
Akan aku jaga baik-baik hatimu dari segala luka dan kesedihan yang mendekatinya.
Selepas pertemuan pertama senja itu,
Wajahmu selalu terbayang di fikiranku,
Segala tentangmu tersusun rapi di dalam otakku,
Setiap pagi selepas bangun tidur, menatap wajahmu adalah sebuah rutinitas wajib yang harus aku lakukan,
Menulis puisi untukmu akan menjadi kebiasaan baru di sela-sela hariku,
Amu tidak ingin satu hari pun terlewat tanpa ada tentangmu dalam hidupku,
Segala tentangmu harus hidup setiap harinya untuk membuatku tetap merasa hidup.
Aku hanya baru berani menatap,
Namun belum cukup berani untuk menetap,
Aku hanya baru berani melihat,
Namun belum cukup berani untuk mendekat,
Aku masih ragu dengan segala kemampuan diriku,
Untuk meluluhkan hati wanita yang sudah lama tak menjadi kebiasaanku,
Untuk meluluhkan hati wanita yang sudah lama tak menjadi kebiasaanku,
Apalagi hati milik seorang gadis cantik sepertimu,
Sungguh tidak pernah terbayangkan sebelumnya olehku akan bertemu denganmu.
Sungguh tidak pernah terbayangkan sebelumnya olehku akan bertemu denganmu.
Melihat setiap foto yang kau upload di akun media sosial milikmu,e
Menanti segala hal yang kau lakukan di kehidupanmu,
Aku menantinya seperti anak kecil yang mengharapkan cerita baru sebelum tidur,
Layaknya daun yang mengharapkan sinar cahaya untuk tetap hidup,
Menanti segala hal yang kau lakukan di kehidupanmu,
Aku menantinya seperti anak kecil yang mengharapkan cerita baru sebelum tidur,
Layaknya daun yang mengharapkan sinar cahaya untuk tetap hidup,
Seumpama tumbuhan yang membutuhkan air hujan untuk tetap tumbuh.
Sejenak aku melamuni dirimu dalam diam,
Menghayal tentang hal-hal indah yang akan aku lakukan bersamamu,
Jika seandainya nanti diberikan kesempatan untuk bersatu,
Menghayal tentang hal-hal indah yang akan aku lakukan bersamamu,
Jika seandainya nanti diberikan kesempatan untuk bersatu,
Membayangkan bagaimana jika nanti, aku dan kau menikmati senja di tepian pantai sambil menikmati segelas coklat hangat,
Disertai deburan ombak yang bergulung khidmat,
Bagaimana merasakan hangatnya sinar sang fajar tatkala terbit dari atas gunung, sembari menyeruput secangkir kopi ditemani suara alam yang berbisik merdu,
Bagaimana merasakan hangatnya sinar sang fajar tatkala terbit dari atas gunung, sembari menyeruput secangkir kopi ditemani suara alam yang berbisik merdu,
Kemudian aku tertidur, dan segala lamunan tentangmu terbawa dalam mimpiku.
“Hidup adalah serangkaian pertemuan,
Pertemuan denganmu adalah salah satunya,
Semoga pertemuan kita tidak menjadi kesengajaan semata,
Semoga pertemuan kita menghasilkan sebuah kisah ”
Kereeen bg, duuh meleleh bacaa nya. Baru dapat emosi dicerita ini seakan2 adek berada didalam cerita itu. Lanjut bg
BalasHapusTerimakasih siapapun kamu hehe
Hapus