(Duka, setelah musim semi).
Mudah sekali membuat dua orang berjanji, tapi ternyata yang lebih muda itu adalah “Mengingkari”.
Perjalanan panjang sudah kita tempuh, siang dan malam, dingin dan panas, cerah dan hujan. Aku fikir itu akan cukup untuk kita jadikan pelajaran dan bekal sebagai sebuah rencana hidup ke depan, tapi aku lupa menyajikan satu hal, yaitu ketidakpastian.
Kau rupanya lebih senang mengenggam mawar yang tumbuh diantara semak belukar, daripada kaktus yang tumbuh gersang di padang pasir. Bukankah yang terlihat itu lebih menjanjikan ketimbang sesuatu yang tidak terlihat ? tapi rupanya kau berbeda.
Kutampilkan segala hal yang ada pada diriku, mulai dari kelebihan hingga kekurangan, tak satupun hal yang aku coba untuk sembunyikan. Karena bagiku sendiri hidup adalah soal penerimaan. Tapi ternyata tidak cukup untuk seorang penjelajah seperti kau. Kau hampiri banyak hati untuk memastikan bahwa (aku) layak untuk diganti.
Kau ingat ? saat kita saling mengenggam tangan di antara pepohonan itu ? Sifatmu mengisyaratkan banyak hal, dan aku yakin betul kalau aku tidak salah memaknai. Kau ingat ? tatkala matahari pulang dari peraduan, di bibir pantai dengan warna langit kemerahan, kau pandangi aku dalam-dalam, tanpa mengucap sepatah kata pun, aku percaya kalau kau mengharapkanku.
Seiring berjalannya waktu, kita mulai membuat rencana-rencana ke depan, dari konsep pernikahan, desain rumah, nama anak, hingga liang lahat tempat kita akan dimakamkan. Namun semua seketika lenyap ketika kau mulai cerita ini dari belakang. Harapan ini lebih dulu kau kubur dalam-dalam.
Yang tidak adil adalah waktu,memaksa kita sepakat dengan kebetulan-kebetulan, menafsirkan perasaan-perasaan yang ternyata hanya harapan tanpa kepastian. Sehingga setelah harapan itu tidak berlaku lagi, semua menjadi tidak masuk akal dan menyebalkan.
Akhrnya, kita tiba di garis akhir saat sedang cinta-cintanya, teka-teki selama ini pun terjawab, kau tidak tercipta untukku.
Terima kasih untuk banyak kenangan dan selamat melanjutkan perjalanan, kemudikan kapal dengan baik, kuharap kau tidak tenggelam.
😭😭😭 sad nian kalo lagi patah hati bco ini
BalasHapus