Ada satu hal yang seringkali menjadi alasanmu untuk tetap bertahan. Adalah penasaran.
Keingintahuanmu tentang ujung dari banyak perjalanan yang tampak tidak tahu arah.
Barangkali rasa percaya dirimu terlalu tinggi, Berharap dia akan sedikit berubah melalui tingkah dan sikap baik yang kau persembahkan.
Doa-doa yang kau panjatkan di sepertiga malam yang kelam, terarah pada seseorang yang ternyata kelak akan meninggalkanmu pelan-pelan.
Kau terlalu yakin kalau batu yang keras akan runtuh jika terus-terusan digerus air, namun sampai kapan air matamu akan jatuh untuk mewujudkan itu semua ? sampai matamu lebam ?
Hanya karena terlalu fokus kepada batu, kau lupa di sekitarmu ada banyak tanaman yang lebih siap menerimamu.
Kau memang kuat atau hanya pura-pura kuat ketika luka, harusnya satu dua kali luka sudah cukup untuk kau berhenti dan tidak lagi memaksa.
Kau menjadi buta, padahal yang ia beri hanya sebatas kata-kata, tak ada perasaan di dalamnya, melainkan penolakan-penolakan yang memenuhi dada. Tapi kau tetap teguh pendirian dan menganggapnya sebagai sebuah bentuk perjuangan.
Tanpa disadari, kau sedang berjalan menuju jurang kesedihan.
Jika memang seperti itu makna perjuangan menurutmu, maka teruskanlah. Biarkan waktu yang memberikanmu pelajaran, hingga menjadikanmu sebagai sosok dewasa.
Untuk hari-hari ke depan, kalau Cinta yang kau perjuangan tak sesuai harapan, jangan salahkan cinta nya. Karena mungkin kau menaruh nya di tempat yang salah.
Komentar
Posting Komentar