Merintihlah jika kau ingin merintih. Lepaskan rasa sakit di dadamu yang mulai lirih. Akui saja kalau hatimu punya sisi yang sangat rentan, yang perlahan akan runtuh meski kau jaga mati-matian.
Berkabunglah kalau kau harus berkabung, tulis apa saja yang membuat lukamu terasa semakin menggunung. Yakinlah, berkabung tidak akan membuat kau kehilangan harga diri, karena sejatinya kau hanya membenarkan bahwa rasa yang pernah hidup akan mati, lalu pergi.
Berteriaklah ketika kau rasa patut untuk berteriak, luapkan segala emosi yang sudah waktunya untuk meledak. Hempaskan segala kekesalan itu sebelum semuanya semakin rumpang. Terimalah beberapa rasa perih atas harapan-harapanmu yang telah lirih.
Menangislah jika memang waktu nya untuk menangis. Terima kekalahan-kekalahan yang yang telah membuat batinmu kualahan. Jatuhkan semua air matamu hingga tak tersisa, kau pun tau bahwa dari berbagai macam masalah ada hal yang membuatmu putus asa.
Tak perlu takut untuk dilihat lemah, bilang saja kalau kau sedang resah. Beri kesempatan pada dirimu untuk merasakan segala gundah, agar kelak semua bisa berjalan seperti sedia kala. Karena mungkin saat ini kekuatan hatimu sedang dicoba.
Layaknya sungai, biarkan saja kekeruhan ini terus mengalir sebelum akhirnya jernih kembali. Pahami kesalahan-kesalahan apa saja yang tidak untuk diulang, cari tahu kebahagian-kebahagian semacam apa yang mestinya kau dapatkan.
Bersedih sejenak, kemudian berbahagia lagi.
Jatuh , kemudian bangkit lagi.
Jadikan dirimu menjadi lebih kuat.
Komentar
Posting Komentar